Rabu, 07 November 2012

TEKNIK AKUAPONIK

 TEKNIK AKUAPONIK
Akuaponik merupakan salah satu cara mengurangi pencemaran air yang dihasilkan oleh budidaya ikan dan juga menjadi salah satu alternatif mengurangi jumlah pemakaian air yang dipakai oleh sistem budidaya. 
       Teknologi akuaponik merupakan salah satu alternatif yang dapat diterapkan dalam rangka pemecahan keterbatasan air. Disamping itu teknologi akuaponik juga mempunyai keuntungan lainnya berupa pemasukan tambahan dari hasil tanaman yang akan memperbesar keuntungan para peternak ikan.
       Aquaponik yaitu memanfaatkan secara terus menerus air dari pemeliharaan ikan ke tanaman dan sebaliknya dari tanaman ke kolam ikan. Inti dasar dari sistem teknologi ini adalah penyediaan air yang optimum untuk masing-masing komoditas dengan memanfaatkan sistem re-sirkulasi. Sistem teknologi akuaponik ini muncul sebagai jawaban atas adanya permasalahan semakin sulitnya mendapatkan sumber air yang sesuai untuk budidaya ikan, khususnya di lahan yang sempit, akuaponik yang merupakan salah satu teknologi hemat lahan dan air yang dapat dikombinasikan dengan berbagai tanaman sayuran. Beberapa hal  berkaitan dengan pemeliharaan ikan agar baik dalam teknologi akuaponik adalah sebagai berikut:
Jenis Ikan
Padat Tebar (ekor/m2)
Mas
10-200
Nila
100-150
Gurame
5-10
Lele
100-150
Patin
10-15
Wadah Pemeliharaan 
       Wadah pemeliharaan ikan prinsipnya mempunyai  pembuangan air yang dapat menyedot kotoran ikan ataupun sisa pakan yang digunakan untuk dialirkan kedalam bak filter misalnya dengan menggunakan ember – ember plastik ukuran 10-20 l atau papan kayu yang dibentuk menjadi  seperti bak saluran air yang dilapisi plastik.  luasan ember sebagai filter yang digunakan adalah 25% dari permukaan wadah pemeliharaan ikan seperti pada gambar. Sehingga air yang kotor menjadi bersih kembali. Medianya terdiri dari : batu kerikil atau batu apung lebih dianjurkan untuk digunakan karena jika memakai tanah maka seringkali jalannya air lebih terhambat karena tanah-tanah halus juga ikut hanyut dan menyumbat lubang pengeluaran
Sistem Resirkulasi
       Secara ringkasnya dapat digambarkan sebagai berikut, air yang berasal dari wadah pemeliharaan ikan dialirkan dengan menggunakan pompa air ke filter yang juga berfungsi sebagai tempat untuk menanam tanaman, kemudian air yang sudah difilter tersebut dialirkan kembali kedalam kolam ikan dialirkan secara terus menerus, sehingga amoniak yang berada di kolam akan tersaring sampai 80 % oleh tanaman tersebut..jenis tanaman yang sudah dicoba dan berhasil cukup baik adalah kangkung, tomat, sawi dan fetchin atau pokchai. Karena media filter tidak menggunakan tahah maka agar tanaman dapat tumbuh baik perlu disemaikan dulu sampai bibit berumur 1-1,5 bulan baru  siap dipindahkan pada sistem akuaponik dengan jarak tanam :
Jenis Tanaman
Jarak Tanam (cm)
Kangkung
10
Cabai
40
Tomat
40
Terong sayur
40

 

DAFTAR PUSTAKA
agriefishery, 2009, Teknik Akuaponik, http://zonaikan.wordpress.com/2009/09/19/teknik-akuaponik/, diakses pada tanggal 7 November 2012.
PEMELIHARAAN IKAN 
DENGAN SISTEM MINA PADI
1.PENDAHULUAN
 Tujuan Pembangunan Nasional diantaranya adalah meningkatkan pendapatan petani. Salah satu caranya ialah dengan meningkatkan efisiensi penggunaan lahan, seperti dengan menerapkan teknologi mina padi pada lahan persawahan.

Sistem pemeliharaan mina padi adalah ikan dipelihara bersama 30 hari dan benih ikan mencapai ukuran 30-40 ekor/kg dari waktu tanamn hingga
penyiangan pertama atau kedua.
2.TUJUAN
 Tujuan sistim mina padi adalah untuk:
1)Mendukung peningkatan produksivitas lahan.
2)Meningkatan pendapatan petani.
3)Meningkatan kualitas makanan bagi penduduk pedesaan.
3.PERSYARATAN
 
1)Petakan sawah mempunyai pematang keliling yang kuat, dapat menahan air dan tidak bocor. Lebar pematang 30-50 cm dan tingginya 40-50 cm.
2)Saluran pemasukan dan pengeluaran dilengkapidengan saringan (kawat, bambu dan lainnya).
3)Bentuk parit atau kemalir dan lebarnya disesuaikan dengan luas petakan sawah, yaitu 2-3 %. Dalam kemalir adalah 20-30 cm. Berbagai bentuk kemalir adalah sebagai berikut:
Gambar 1. Bentuk Kemalir
4)Penanaman padi aturannya disesuaikan dengan ketentuan 10 (sepuluh) unsur paket teknologi, yaitu:
a.Pengelolaan tanah meliputi: penggenangan, perbaikan pematang, pembabadan jerami, pembajakan dan pencangkulan serta pemerataan permukaan tanah.
b.Tataguna air yang sesuai dengan jumlah dan waktu kebutuhan tanaman dan diatur secara bergiliran.
c.Menggunakan benih berlabel biru dan memilih yang tahan terhadap genangan.
d.Pemupukan berimbang, dimana dosis per hektar adalah UREA (200 kg), TSP (100 kg), KCL (75 kg), dan ZA(100 kg).
e.Pengendalian hama secara terpadu tanpa membahayakan bagi kehidupan ikan.
f.Pengaturan jarak tanam, pada musim hujan adalah 30 x 15 cm dan 22 x 22 cm untuk musim kemarau. Tiap rumpun padi terdiri dari 3 batang.
g.Pengaturan pola tanam bertujuan untuk memotong siklus hidup hama.
h.Pergiliran varietas padi yang ditanam.
i.Penen dan pascapanen yang meliputi waktu panen, cara panen, perontokan, pembersihan, pengeringan dan penyimpanan.
j.Penggunaan pupuk pelengkap cair atau zat pengatur tumbuh.
5)Penanaman ikan.
a.Jenis ikan yang paling umum dipelihara adalah ikan mas.
b.Penebaran ikan dilakukan lebih kurang 4 hari setelah penanaman padi.
c.Padat penebaran ikan adalah :
- ukuran (2-3) cm sebanyak 2-3 ekor/m2,
- ukuran (3-5) cm sebanyak 1-2 ekor/m2.
d.Pemberian makanan tambahan dapat berupa dedak sebanyak 2-4 kg/ha/hari.
4.PRODUKSI
 Produksi ikan yang dapat dicapai setelah 30-40 hari pada masa pemeliharaan adalah:
1)Benih (2-3) cm dengan derajat kelangsungan hidup (RS) 50-65 % ukuran yang dicapai (3-5) cm.
2)Benih (3-5) cm, SR nya 60-70 % dan ukuran yang dicapai (5-8) cm.
5.HASIL PENANAMAN IKAN
 Keuntungan yang diperoleh berasal dari penanaman padi dan juga dari penanaman ikan. Keuntungan yang dilakukansatu kali musim tanam padi per ha adalah sebagai berikut:
1)Biaya pengeluaran
a. Benih ikan 6 pinggan @ Rp. 4000,- 
b. Pakan dedak 100 kg @ Rp. 125,- 
Jumlah

Rp. 24.000,- 
Rp. 12.500,- 
Rp. 36.500,-
2)Pendapatan
a. Produksi ikan 70 kg @ Rp. Rp. 2000,-

Rp. 140.000,-
3)Keuntungan bersihRp. 103.500,-
Keterangan:
1 pinggan = 3000 ekor
1 kg = 166 ekor (ukuran (3-5) cm dengan SR 65 %.
6.SUMBER
 Brosur Pemeliharaan Ikan dengan Sistem Mina Padi, Departemen Pertanian, Direktorat Jenderal Perikanan, Balai Budidaya Air Tawar, Sukabumi- Indonesia, 1995
7.KONTAK HUBUNGAN
 Departemen Pertanian, Direktorat Jenderal Perikanan, Balai Budidaya Air Tawar, Jl. Salabintana No. 17 Kotak pos 67, Sukabumi 43101, Tel. 0266 81211, 81240.
by :
http://warintek.bantulkab.go.id/web.php?mod=basisdata&kat=1&sub=3&file=68