Sabtu, 05 Januari 2013

Ikan Diskus (Symphisodon spp)

3.16.1 Deskripsi Ikan Diskus
Ikan diskus berasal dari Rio Negro dan perairan tenang Sungai Amazon. Sifatnya omnivora dan gerakannya sangat halus. Ikan inipun terkenal sebagai ’King of Aquarium’. Ikan diskus memiliki fekunditas antara 100-300 butir telur. Ikan ini banyak diminati oleh konsumen ikan hias karena warna serta bentuk tubuh yang indah. Karena itu pula permintaan akan ikan diskus terus berjalan baik untuk pasar lokal maupun ekspor.
Ciri-ciri ikan diskus secara umum antara lain sebagai berikut :
  • Bentuk badan pipih dan seperti lingkaran jika dilihat dari samping.
  • Pola warna disepanjang tubuhnya berupa gari-garis pendek dengan warna garis berbeda-beda sesuai dengan jenisnya.
Ada empat spesies diskus yang dibudidayakan antara lain Heckel Discus, Brown Discus, Green Discus dan Blue Discus. Suhu yang baik untuk pemeliharaan diskus berkisar 25-30O C. Sementara kisaran kualitas air seperti keasaman (pH) cukup lebar sekitar 5-6, 5 dan kekerasan air lunak antara 3-5O dH.

3.16.2 Pemeliharaan Induk
Usaha Pembenihan. Pemijahan ikan diskus dimulai dengan seleksi induk, dengan ciri-ciri antara lain tidak cacat, sehat, tampak aktif, bentuknya proporsional, ukurannya terbesar diantara kelompok umurnya, gemuk, mulut relatif besar, dan berumur lebih dari setahun. Usaha pembenihan ini dimulai dari pemeliharaan induk untuk mencapai kematangan gonad, kemudian dilanjutkan dengan proses pemijahan, penetasan, pemeliharaan larva hingga pendederan. Induk ikan diskus dapat dibedakan antara jantan dengan betina berdasarkan tanda-tanda pada tubuhnya (Tabel 3.2).
Tabel 3.2. Perbedaan Induk Jantan dan Induk Betina pada Ikan Diskus
Bagian yang diamati Ikan Jantan Ikan Betina
1. Alat kelamin Runcing Lebar dan bulat
2. Bentuk bibir Bibir atas lebih menonjol Simetris dan sama besar antara bibir atas dan bawah
3. Bentuk hidung Bentuk agak bengkok Bentuk lurus
4. Bentuk sirip dubur Bentuk lurus Bentuk bulat
5. Pola warna Cerah dan menyebar ke seluruh tubuh Sedikit warna pada wajah dan badan

Pemeliharaan calon induk ikan diskus dilakukan dengan mencempurkan ikan jantan dan betina pada satu akuarium ukuran  cm. Induk dibiarkan memilih pasangannya sendiri dalam kelompok calon induk. Bila sudah tampak berpasangan dengan terus berenang bersama maka pasangan induk tersebut dapat dipisahkan dari kelompoknya. Pakan untuk induk dapat berupa pakan alami (cacing darah dan jentik nyamuk) atau pakan buatan pakan seperti pelet khusus untuk diskus.

3.16.2 Pemijahan dan Pemeliharaan Larva
Pemijahan induk dilakukan per pasang pada akuarium ukuran cm. Sarang telur biasanya dibuat dari potongan paralon atau sarang buatan yang terbuat dari tanah liat yang diletakkan di pojok atau tengah akuarium pada posisi berdiri. Seperti halnya ikan lain, induk diskus pun akan membersihkan sarangnyasebelum meletakkan telur-telurnya.
Induk ikan diskus bersifat parental care dimana telur dan larva yang dihasilkannya akan dirawat/diasuh. Sehingga telurnya tidak dapat dipisahkan dari induknya dan dibiarkan menetas dalam wadah pemijahan. Telur-telur tersebut akan menetas dalam waktu 2-3 hari. Larva ini akan terus menempel pada induknya hingga berumur seminggu. Biasanya larva akan berenang setelah berumur seminggu. Selanjutnya larva akan ’menyusu’ pada induknya dengan memakan lendir yang terdapat pada tubuh induknya.
Walaupun ikan ini bersifat merawat telur dan anaknya tapi ada juga induk yang memakan telur-telurnya. Sementara larva yang sudah berenang tidak ikut dimakan. Olah karena itu, biasanya peternak memberi sekat untuk membatasi induk dengan telurnya.
Pakan untuk larva ikan diskus berasal dari induknya, namun akan lebih baik lagi jika ditambahkan naupli Artemia atau kutu air saring. Bila larva sudah pisah dari induk, pakannya dapat diganti dengan kutu air besar.  Diskus berumur sebulan atau lebih bisa diberi pakan cacing sutera, cacing darah, jentik nyamuk atau pakan buatan jika ikan sudah dewasa. Frekuensi pemberian pakan sebanyak 2 kali sehari.
Untuk menjaga kualitas air dilakukan pergantian air atau siphon setiap 1-2 hari sekali sebanyak sepertiga atau setengah volume air. Ukuran 4 cm atau berumur sekitar  3 bulan mulai dapat dipanen dan dijual.
Pembesaran ikan diskus umumnya dilakukan di akuarium ukuran cm. Pemberian pakan berupa pakan alami seperti Daphnia (kutu air) dengan frekuensi pemberian pakan 2 kali sehari. Untuk menjaga kualitas air, minimal 2 hari sekali dilakukan penyiphonan.


3.17 Botia India (Botia lohachata)
3.17.1 Deskripsi Ikan Botia
Ikan Botia India masuk kedalam famili Cobitidae dengan badan yang mirip dengan pesawat jet, dengan mulut yang agak bengkok ke bawah. Badan kompres dengan banyak  garis hitam memotong badan secara melintang. Panjang ikan ini dapat mencapai 10 cm. Mempunyai alat peraba diujung mulutnya untuk mengaduk dasar perairan untuk mencari makan. Ikan dari genus botia umumnya bersifat nocturnal atau bersifat aktif pada malam hari. Botia hidup di dasar perairan dan suka bersembunyi di tempat persembunyiannya.
Untuk pemeliharaan di akuarium dibutuhkan dasar berpasir halus dengan batu-batu dan vegetasi yang cukup melindungi. Botia tergolong ikan yang pendamai sehingga dalam akuarium dapat dicampur bersama ikan lain. Kualitas air yang baik untuk pemeliharaan botia india adalah pada suhu 26-30 0C dan pH 6.0-7.0.


3.17.2 Pemeliharaan Induk
Induk botia India berukuran 7-10 cm yang telah dipelihara selama 9 bulan dari ukuran 1,5 inci. Induk dipelihara dalam akuarium berukuran  dengan ketinggian air 35 cm. Induk dalam tiap akuarium berjumlah 17 ekor, antara induk jantan dan betina diletakkan dalam satu akuarium. Akuarium dilengkapi dengan pipa PVC berdiameter 3 inci sebagai tempat persembunyian botia.
Pakan diberikan sebanyak tiga kali sehari secara ad libitum mulai pukul 08.00, 12.00, dan sore hari pada pukul 17.00. Pakan yang diberikan adalah chu merah (Chironomus sp), sedangkan pemberian cacing sutra dilakukan sore hari sebagai cadangan makanan pada malam hari.

2.17.3 Perangsangan Pematangan Gonad
Pemijahan dilakukan dalam akuarium ukuran cm dengan ketinggia air 35 cm. Sebelum pemijahan dilakukan pemilihan induk. Pemilihan induk  dilakukan pada pagi hari dengan tujuan didapatkan induk yang benar-benar matang gonad. Induk dipuasakan dahulu untuk menghindari kesalahan dalam penyeleksian terutama untuk induk  betina. Selain untuk penyeleksian tujuan lain yaitu untuk memisahkan induk jantan dengan betina.  Perbedaan jantan dan betina dapat dilihat dari ukuran dan bentuk tubuh, untuk jantan pada umur yang sama mempunyai ukuran yang lebih kecil bagian perut langsing dan tidak melebar, pada betina tubuh lebih besar pada umur yang sama dan perut lebih lebar.
Botia india termasuk ikan yang belum bisa dipijakan secara alami sehingga harus dilakukan perangsangan ovulasi, salah satu cara dengan penyuntikan. Setelah dilakukan seleksi maka induk ditampung dalam ember yang terpisah dan diberi aerasi. Sebelum dilakukan penyuntikan, induk ditimbang untuk mengetahui dosis yang akan digunakan. Sebelum ditimbang induk, induk dibius dengan minyak cengkeh dosis sebanyak 1 ppm.
Penyuntikan dilakukan sebanyak dua kali, penyuntikan pertama dilakukan pada sore sekitar pukul 17.00 WIB sedangkan penyuntikan kedua dilakukan pada pukul 4 jam setelah penyuntikan pertama. Hormon yang digunakan adalah Ovaprim dengan dosis penyuntikan sebanyak 0.5 ml/kg induk. Sebelum disuntik induk kembali dibius untuk memudahkan dalam penyuntikan. Penyuntikan dilakukan secara intra muscular pada bagian punggung induk dengan sudut 45 0

3.17.4 Pemijahan
Setelah penyuntikan induk ditebar dalam akuarium pemijahan dengan perbandingan jantan : betina adalah 3 : 1. Pemijahan berlangsung secara alami, artinya setelah disuntik induk dibiarkan tanpa dilakukan striping. Pemijahan berlangsung, biasanya terjadi 4-6 jam setelah penyuntikan kedua.

3.17.5 Penetasan Telur dan Pemeliharaan Larva
Setelah pemijahan, induk diangkat dan dipindahkan ke akuarium pemeliharaan induk, sedangkan telur dibiarkan dalam akuarium pemijahan. Sifat telur botia india adalah melayang dalam kolom perairan dan langsung mengembang saat bersentuhan dengan air. Telur yang dibuahi adalah transparan dengan inti yang juga transparan. Sedangkan telur yang tidak dibuahi akan berwarna putih keruh. Pada suhu 26-27 0C telur akan menetas setelah 15-17 jam.
Larva dipelihara dalam akuarium pemijahan, hal ini dsilakukan untuk mengurangi resiko kematian pada larva. Larva yang baru menetas berukuran sekitar 2 mm, transparan, melayang-layang dikolom air dan bergerak mengikuti arus air.

3.17.6 Pemberian Pakan
Larva mulai diberi pakan pada umur 2 hari dengan suspensi kuning telur yang telah direbus. Pemberian dilakukan dengan meremas kuning telur dengan kain berserat halus. Pemberian kuning telur jangan terlalu banyak karena akan mengakibatkan  air menjadi  keruh dan kandungan amoniak meningkat. Setelah larva berumur 5 atau 1 minggu, pemberian kuning telur dapat dicampur dengan Artemia. Pemberian kuning telur dihentikan jika larva sudah benar-benar dapat memakan Artemia. Untuk mengetahui waktu yang tepat dalam pemberian Artemia setelah kuning telur dilihat dari larva apabila telah menempel di dinding akuarium, maka larva sudah siap untuk memakan Artemia.
Pada umur dua minggu larva sudah dapat diberikan cacing sutra yang dicacah halus. Pada awal pemberian cacing sutra masih dicampur dengan Artemia, sampai larva benar-benar dapat memakan cacing sutra.  Satu minggu kemudian benih disamping cacing sutra yang dicacah diberikan juga cacing sutra yang tidak dicacah.

3.17.7 Pengelolaan Kualitas Air
Pengelolaan kualitas air pertama kali dilakukan dengan menyiphon dasar akuarium. Penyiphonan dilakukan pertama kali dilakukan pada saat umur larva satu minggu. Air yang keluar dari selang sifon disaring guna menghindari larva yang lolos ikut terhisap pada waktu penyiphonan. Untuk selanjutnya penyiphonan dilakukan tiga hari sekali atu tergantung kondisi media pemeliharaan. Air yang terbuang pada saat peyifonan diganti dengan air yang baru yang telah ditampung dalam tandon.


3.17.8 Pendederan
Pendedera ikan botia biasanya disertai dengan penjarangan yang bertujuan untuk mempercepat pertumbuhan dan menghasilkan benih siap jual berukuran 1,5 inci. Penjarangan dilakukan dengan menyortir ikan berdasarkan ukuran yang kemudian ikan yang berukuran sama diletakkan dalam satu akuarium berukuran cm dengan kepadatan 1 ekor/ liter. Kegiatan ini dilakukan pertama kali saat benih berumur 20 hari. Benih disortir berdasarkan dua ukuran yaitu besar sekitar 1,5 cm dan kecil kurang dari 1 cm.
Setelah dilakukan penjarangan maka benih dipelihara dan diberi pakan sebanyak tiga kali sehari sampai kenyang. Pakan yang diberikan berupa cacing sutra. Agar ikan lebih nyaman maka pada dasar akuarium diletakkan pipa paralon berukuran 3/­­4 inci sebagai tempat persembunyian. Pemeliharan dilakukan sampai ikan berukuran 1,5 inci.

TEKNOLOGI BUDIDAYA IKAN HIAS 3

III. IKAN HIAS
3.1 Silver Dollar (Metynnis schreltmuellerl)
Ikan silver dollar merupakan salah satu jenis ikan hias air tawar yang memiliki nilai ekonomis tinggi bukan hanya sebagai komoditi lokal, tetapi juga merupakan komoditi ekspor, sehingga ikan ini mempunyai potensi yang tinggi untuk dikembangkan sebagai ikan komersial.
Permasalahan yang timbul dalam pengembangan ikan ini diantaranya adalah penyediaan benih masih sulit. Salah satu penyebab sulitnya penyediaan benih ini adalah masih sulitnya ikan ini dipijahkan dalam wadah budidaya, derajat penetasan dan kelangsungan hidup larva rendah. Salah satu cara yang telah  dilakukan untuk menanggulangi permasalah tersebut adalah pemijahan secra buatan dengan rangsangan hormonal. Cara tersebut akan diterangkan secara detail pada pembahasan berikut.

3.1.1 Deskripsi Ikan Silver Dollar
Ikan silver merupakan ikan introduksi yang didatangkan dari sungai amazon, amerika Selatan. Ikan ini termasuk kedalam famili Characidae. Bentuk badannya pipih dan panjangnya dapat mencapai 15 cm. Warna badan dan perutnya perak mengkilap dan agak keabu-abuan pada bagian punggungnya.
Jenis kelamin ikan ini relatif mudah dibedakan setelah dewasa dengan melihat sirip analnya. Sirip anal ikan silver dollar betina agak meruncing dibagian depannya dan berwarna jingga cerah atau merah menyolok bila telah matang gonad. Sedangkan ikan jantannya memiliki sirip anal yang bundar dibagian depannya dan berwarna jingga jika telah matang gonad, tetapi warna ini kurang mencolok dibandingkan dengan betinanya.
Ikan ini termasuk herbivora, memakan daun-dauanan seperti selada air dan tanaman air lainnya yang berdaun lunak. Ikan silver dollar sudah dapat dipijahkan pada pH air 6.8-7.0 dengan suhu air 26-30 oC.

3.1.2 Pemeliharaan Induk
Pemijahan induk silver dollar jantan dan betina dilakukan secara terpisah dalam akuarium kaca yang berukuran cm yang ditempatkan pada ruangan tertutup. Pemeliharaan secara terpisah ini dimaksudkan agar ikan dapat matang gonad serentak dan tidak terjadi pemijahan liar yang tidak dikehendaki. Akuarium tempat pemeliharaan induk diisi air setinggi 35 cm serta diberi aerasi. Dalam satua kuarium dimasukkan  sekitar 10 ekor induk. Untuk menjaga kualitas air pemeliharaan induk dilakukan pergantian air dua hari sekali sebanyak ¼ bagian atau tergantung kebutuhan.
Pemberian makanan kepada induk dilakukan dua kali sehari, yaitu pagi dan sore hari berupa larva Chironomus (chu merah) beku atau segar, atau cacing rambut yang diselingi dengan memberikan selada air. Induk ikan dipelihara hingga matang gonad atau siap dipijahkan.
Induk ikan silver dollar yang matang gonad dapat dilihat dari penampakan tepi sirip ekor yang berwarna merah tua kehitaman, operkulum (tutup insang) berwarna kemerahan, dan pada badan tepat dibelakang tutup insang terdapat dua bintik hitam. Bila induk betina kelihatan perutnya yang membesar (gendut).
Pemijahan ikan silver dollar dapat dilakukan secara alami, akan tetapi waktu terjadinya pemijahan tidak dapat diprediksi dengan baik sehingga relatif sulit untuk menentukan target produksi benih. Oleh karena itu, pemijahan ikan silver dollar ini perlu dilakukan dengan rangsangan hormon. Seperti pada pemijahan dengan rangsangan hormonal yang dijelaskan sebelumnya, induk-induk silver dollar yang akan disuntik ditimbang dahulu untuk mengetahui beratnya dan kemudian menentukan banyaknya hormon yang harus disuntikkan. Hormon yang umum dipakai untuk merangsang pemijahan ikan silver dollar adalah ovaprim. Penggunaan ekstrak kelenjar hipofisa ikan mas untuk menyuntik ikan silver dollar jarang dipakai, karena ukuran ini relatif kecil sehingga sulit menentukan dosis yang diberikan.
Dosis yang diberikan pada ikan silver dollar dengan menggunakan ovaprim yakni memakai dosis 0,7 ml/ kg bobot ikan. Penimbangan ikan diperlukan untuk mengetahui dosis yang digunakan. Untuk bobot yang berbeda dapat menggunakan sistem konversi berdasarkan dosis yang ada.
Untuk mengurangi stres, sebelum dilakukan penyuntikan, sebaiknya ikan dibius terlebih dahulu dengan menggunakan MS-222 dengan konsentrasi sekitar 100 mg perliter air. Setelah ikan dibius, diangkat dan kemudian diletakkan diatas gabus busa tebal. Dengan hati-hati ikan disuntik dibagian daging pungggung yang paling tebal. Diusahakan menggunakan jarum suntik yang paling kecil.
Setelah penyuntikan selesai, ikan dikembalikan lagi ke wadah pemijahan. Wadah pemijahan dapat berupa akuarium dengan ukuran  cm atau bak beton yang diisi air sedalam 25 cm dan diberi tanaman air Hydrilla. Kedalam setiap wadah dimasukkan sepasang induk jantan dan betina. Air dalam wadah pwmijahan dinaikkan tingginya menjadi 35 cm setelah dilakukan penyuntikan kedua.

3.1.3 Penetasan Telur dan Pemeliharaan Larva/Benih
Setelah ikan memijah, ditandai dengan banyaknya telur yang tersebar didasar wadah pemijahan, kedua induk ikan diangkat dan dipindahkan kewadah pemeliharaan induk semula. Tanaman Hydrilla dalam akuarium juga diambil dan dibuang. Dan untuk mencegah serangan penyakit, kedalam wadah pemeliharaan induk yang selesai memijah ditambahkan 1-2 sendok garam dapur dan Methylene Blue 1 mg/l.
Telur-telur didalam wadah pemijahan dapat dibiarkan menetas diwadah tersebut, tetapi dapat juga dipindahkan atau disatukan kedalam wadah khusus untuk penetasan telur. Cara memindahkan telur harus dilakukan secara hati-hati agar telur tidak rusak. Pengambilan telur dari wadah pemijahan dapat dilakukan dengan menyiponya dengan selang dan telur yang keluar ditampung di baskon, kemudian telur-telur tersebut dimasukkan ke wadah penetasan.
Kualitas air penetasan tetap dijaga dengan cara mengganti airnya sebanyak 30% setiap hari. Bila telur-telur sudah menetas (sekitar 50-70 jam setelah pemijahan) dilakukan penyiponan terhadap telur-telur yang tidak berhasil menetas untuk menjaga kualitas air tetap baik.
Pemberian pakan kepada larva dilakukan setelah larva berumur 4 hari. Pakan yang diberikan ke larva berupa nauplii Artemia yang baru menetas. Frekuensi pemberian pakan dilakukan 3 kali sehari, pagi, siang dan sore hari. Setelahg benih agak besar, pakan yang diberikan berupa cacing rambut atau kutu air sampai ikan akan dijual.
Selama pendederan ikan dapat dilakukan penjarangan kepadatan agar pertumbuhannya tidak terhambat. Pendederan ikan dilakukan di wadah yang lebih besar seperti akuarium berukuran cm atau bak beton  cm.

3.2 Ikan Cupang (Betta splendens)
Ikan cupang atau ikan betta yang banyak diminati adalah ikan jantannya, karena keindahan warna badan dan sirip-sirip, serta tingkah lakunya yang agresif. Harga ikan jantan pun jauh lebih mahal dengan ikan betinanya. Oleh karena itu, secara ekonomis, lebih menguntungkan memelihara ikan cupang jantan. Dengan demikian diperlukan suatu tehnik yang dapat digunakan untuk menghasilkan ikan cupang jantan yang banyak atau semuanya jantan. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan teknik seks reversal menggunakan hormon yang akan dijelaskan lebih lanjut.
Selain perbedaan harga cupang diakibatkan oleh perbedaan jenis kelamin, juga diakibatkan oleh perbedaan strain/varietas, seperti ikan cupang strain merah (cupang api) jauh lebih mahal  harganya dibandingkan dengan ikan cupang lokal yang berwarna merah-biru. Namun demikian ternyata harga ikan cupang api yang mahal tersebut berhubungan dengan relatif lebih sulit memelihara atau memijahkannya dari pada ikan lokal.

3.2.1 Deskripsi Ikan Cupang
Ikan cupang merupakan salah satu ikan hias yang mempunyai alat pernapasan tambahan berupa labirin. Dengan bantuan alat tersebut, ikan ini dapat mengambil oksigen langsung dari udara. Dengan demikian dalam pemeliharaan ikan cupang, aerasi tidak harus dipasang sehingga dapat menghemat penggunaan listrik dan sarana sistem aerasi.
Daya tarik lain dari ikan cupang adalah keindahan warna dan sirip-siripnya, terutama ikan cupang jantan. Ikan ini juga senang berkelahi terhadap sesamanya sehingga dijuluki “fighting fish”, tetapi bersikap toleran terhadap ikan jenis lain. Toleransi ikan cupang terhadap temperatur berkisar antara 24-29 oC. Pertumbuhannya ikan cupang relatif cepat sehingga masa pembesarannya tidak terlalu lama ke waktu penjualannya.

3.2.2 Pemeliharaan Induk
Pemeliharaan induk ikan cupang dilakukan secara terpisah antar ikan jantan dan betinya, dan juga antar ikan jantan. Pemisahan antar ikan jantan dimaksudkan agar tidak saling berkelahi yang dapat merusak kondisi induk atau bahkan mati. Pemeliharaan induk jantan ini dilakukan dibotol-botol air minum bekas atau dalam akuarium kecil berukuran  cm, sedangkan induk betina dipelihara secara massal atau bersama-sama didalam akuarium atau bak yang lebih besar, berukuran  cm atau  cm.
Selama pemeliharaan, induk ikan cupang diberi makan “chu merah” (larva Chironomus) hidup atau beku, atau dengan jentik nyamuk, dengan frekuensi pemberian pakan 3 kali sehari.

3.2.3 Pemijahan
Induk betina yang sudah matang gonad ditandai dengan perut yang genduk dan agak transparan sehingga telur nampak di dalam perut. Sedangkan induk jantan biasanya selalu siap untuk dipijahkan atau dapat matang gonad setiap saat.
Pemijahan ikan cupang dilakukan secara alami dan berpasangan di dalam akuarium berukuran  cm. Yang pertama dimasukkan kedalam akuarium adalah induk jantan, sementara induk betina dimasukkan dahulu ke dalam botol air minum bekas atau kantong plastik dan selanjutnya dimasukkan kedalam akuarium tempat ikan jantan. Pemisahan ini dimaksudkan agar induk jantan terangsang untuk membuat busa atau agar induk betina tidak menggangu induk jantan membuat sarang busa. Ke dalam akuarium pemijahan juga dimasukkan selembar daun eceng gondok sebagai tempat menempelkan busa dari ikan jantan sehingga busanya tidak berantakan.
Setelah induk jantan membuat busa dan induk betina memperlihatkan tanda-tanda siap memijah (ikan betina berenang didalam botol mengikuti arah gerakan ikan jantan), induk betina dicampurkan dengan jantannya. Bila kedua induk benar-benar siap memijah, akan memijah beberapa saat setelah dicampur. Namun bila ikan tidak memijah pada hari pertama, biarkan hingga hari ketiga. Kemudian, kalau ikan tetap tidak memijah, pisahkan terlebih dahulu dan pelihara kembali.

3.2.4 Penetasan Telur dan Pemeliharaan Larva/Benih
Penanganan telur ikan cupang hasil pemijahan ada dua macam, yaitu telur-telur tersebut diasuh oleh induk jantan dan tidak diasuh atau telur dibiarkan menetas sendiri. Kedua cara tersebut tidak memberikan hasil (jumlah telur yang menetas) yang berbeda. Tetapi, cara membiarkan telur menetas sendiri lebih aman dari pemangsaaan induk jantan yang tidak mau mengasuh dan induk jantan tersebut dapat cepat pulih dan matang gonad sehingga bisa dikawinkan lagi.
Bila dipilih cara kedua, maka kedua induk dari pasangan ikan yang sudah memijah diangkat dan dimasukkan kedalam wadah pemeliharaan semula. Induk (terutana induk betina) yang selesai memijah biasanya mengalami luka-luka dibadannya sehingga perlu diobati atau mencegah adanya serangan penyakit dengan memberikan Methylene Blue sebanyak 2 mg/l air wadah pemeliharaan. Apabila tersedia antibiotik seperti oksitetrasiklin atau kanamisin, terkadang juga perlu ditambahkan kedalam wadah pemeliharaan induk untuk mencegah serangan bakteri.
Ke dalam akuarium yang berisi telur ditambahkan larutan Methylene Blue 0,5 mg/l air akuarium untuk mencegah seranmgan jamur. Jumlah telur yang dihasilkan oleh seekor induk betina (tergantung kualitas dan besanya induk) berkisar antara 1000-2000 butir. Telur ikian cupang akan menetas 24-48 jam setelah pemijahan (suhu air 25-27 0C).
Pada saat cadangan makanan larva berupa kuning telur (yolk sack) akan habis, biasanya pada hari ketiga setelah menetas, larva diberi makan suspensi kuning telur ayam rebus atau dengan infusoria (sebangsa protozoa). Setelah benih ikan bertambah besar, pakan yang diberikan berupa naupli Artemia sampai ikan dapat  memakan cacing rambut atau kutu air.
Penjarangan kepadatan ikan atau pemindahan ke wadah yang lebih besar perlu dilakukan apabila pada wadah pertama terlalu padat. Hal ini dimaksudkan agar pertumbuhan ikan tidak terhambat. Kegiatan ini biasanya dilakukan setelah ikan berumur satu bulan. Sedangkan setelah ikan berumur 2 bulan, perlu dilakukan penyortiran jenis kelamin untuk mencegah ikan-ikan jantan berkelahi, dan setiap ikan jantan hasil seleksi tersebut dimasukkan kedalam wadah yang terpisah. Wadah ikan jantan dapat berupa potongan botol-botol air minum bekas. Pemberian pakan tetap dilakukan tiga kali sehari. Dan untuk menjaga kualitas air, dilakukan penyiphonan kotoran ikan dan selanjutnya air diganti 1/3 bagian volume air wadah.

3.2.5 Cara Memproduksi Ikan Cupang Jantan yang Banyak
Seperti mahluk hidup lainnya, secara alami jenis kelamin ikan sudah ditentukan pada saat pembuahan telur terjadi. Namun demikian, pada ikan terdapat suatu fase yang labil dimana jenis kelamin masih bisa diarahkan menjadi betina atau jantan. Jenis kelamin yang diinginkan berhubungan dengan adanya perbedaan karakter atau sifat antara ikan jantan dan betina. Perbedaaan karakter tersebut dapat berupa kecepatan tumbuh dan penampilan tubuh seperti warna dan panjang sirip ikan. Perbedaan karakter tersebut biasanya berhubungan dengan aspek ekonomi sehingga akan lebih menguntungkan apabila memelihara ikan dengan satu jenis kelamin yang menguntungkan tersebut.
Tehnik pengarahan jenis kelamin ini dikenal dengan istilah sex reversal. Tehnik sex reversal sudah berhasil diaplikasikan kebeberapa jenis ikan seperti ikan mas dan beberapa jenis ikan hias seperti ikan cupang, kongo tetra dan ikan gapi.
Pengarahan jenis kelamin ikan cupang kearah jantan dilakukan dengan menggunakan hormon androgen 17 α-methyltestosteron. Dosis hormon yang digunakan adalah 20 mg/l air perendaman. Pembuatan larutan hormon 20 mg/l dilakukan dengan cara melarutkan hormon sebanyak 20 mg, kemudian dilaritkan dalam 1 ml alkohol 70%, dan selanjutnya dimasukkan kedalam air yang akan dipakai merendam sebanyak 1 liter. Air yang telah diberi hormon diaerasi beberapa saat sebelum dilakukan perendaman. Hal ini dilakukan untuk meratakan hormon dalam air dan membantu penguapan alkohol.
Perendaman dalam larutan hormon dilakukan terhadap telur (embrio) fase bintik mata yang terjadi sekitar 30 jam setelah pemijahan. Banyaknya telur yang direndam dalam setiap liter air berhormon berkisar antara 3000-5000 butir. Wadah yang digunakan untuk perendaman sebaiknya yang memiliki dasar yang lebar agar pemanfaatan hormon dalam air semaksimal mungkin. Untuk memudahkan pengambilan telur-telur setelah diberi perlakuan hormon, telur-telur tersebut bisa dimasukkan kedalam saringan teh yang halus sebelum dimasukkan kedalam wadah perendaman. Lama perendaman untuk ikan cupang adalah 8 jam.
Penanganan larva ikan hasil perlakuan hormon dilakukan seperti pada larva yang tidak diberi perlakuan. Perkembangan ikan perlakuan juga sama seperti dengan ikan biasa.

3.3. Ikan Gapi (Poecilia reticulata)
Seperti halnya dengan ikan cupang, ikan gapi yang banyak diminati dan harganya lebih mahal adalah ikan jantannya, karena memiliki warna dan sirip yang panjang dan bervariasi. Kenyataan tersebut membuat petani lebih senang memelihara ikan gapi jantan karena akan lebih menguntungkan dari segi ekonomi. Di pasaran, terdapat beberapa strain gapi dengan warna dan sirip yang berbeda-beda.
Perbedaan harga antara ikan gapi jantan dan betina tersebut menuntut adanya usaha yang bisa dilakukan untuk menghasilkan ikan jantan yang banyak atau semuanya. Cara yang biasa dilakukan akan di jelaskan lebih lanjut.

3.3.1 Deskripsi Ikan Gapi
Ikan gapi memiliki nilai ekonomis tinggi karena variasi warna yang dimilikinya menarik dan bentuk sirip yang beragam, pemeliharaan dan pemijahan mudah, serta tidak terlalu berpengaruh pada perubahan temperatur dan kualitar air lainnya. Saat ini terdapat sekitar 30 jenis ikan gapi berdasarkan pola warna dan   bentuk siripnya, yang sebagian besar merupakan komoditi ekspor.
Dari penampakan morfologis, ikan gapi jantan memiliki bentuk dan corak warna tubuh lebih menarik dan cemerlang daripada ikan betinanya. Ikan gapi memiliki kemampuan berkembang biak yang cepat sehingga harus segera dipisahkan agar tidak terjadi perkawinan pada usia muda yang dapat menurunkan kualitas dan kuantitas anak yang dihasilkan.
Ikan gapi bersifat ovovivipar, yaitu pembuahan terjadi di dalam tubuh, embrio disimpan dan terus berkembang dalam tubuh induk, akan dilahirkan sebagai anak setelah kurang lebih 20 hari masa kehamilan. Ikan betina mampu menyimpan sperma dalam tubuhnya sehingga dari satu kali perkawinan dapat melahirkan sampai tiga kali dengan jarak waktu antar kehamilan 7-43 hari, dengan selang waktu antara melahirkan anak dengan pemisahan induk betina dari jantannya berkisar 16-35 hari.

3.3.2 Pemeliharaan Induk
Calon induk ikan gapi dapat diperoleh setelah ikan berumur 4 bulan. Untuk menyetarakan perkawinan masa pemeliharaan induk dilakukan di wadah terpisah. Makanan yang diberikan berupa larva Chironomus (chu merah) dan Daphnia (kutu air), yang diberikan dua kali sehari. Pergantian air dilakukan 2-3 hari sekali sebanyak 20-30% volume wadah pemeliharaan.

3.3.3 Pemijahan
Ikan gapi dapat dikawinkan baik secara berpasangan maupun secara massal dengan perbandingan antara induk jantan dan betina 1:1. karena perkawinan ikan gapi secara massal belum tentu terjadi semua pada hari pertama setelah dicampurkan, maka biasanya lama pencampuran 4-7 hari. Pada umumnya selama waktu tersebut ikan gapi sudah kawin sehingga ikan betina dapat dipisahkan dari induk jantannya agar tidak terganggu oleh induk jantan. Induk betina yang sudah kawin tersebut dipelihara diwadah akuarium berukuran  cm atau di bak yang diberi aerasi.
Setelah dua minggu dari waktu pemisahan induk, sudah dapat diketahui induk betina yang hamil dengan cara melihat adanya daerah gelap pada bagian belakang sirip anal dan perutnya sedikit membengkak. Induk ikan yang tidak hamil diambil dan dimasukkan kedalam wadah pemeliharaan induk, sementara induk yang hamil dibiarkan disatukan atau disatukan ke wadah yang lain.

3.3.4 Pemeliharaan dan Pendederan Anak Gapi
Jumlah anak gapi dari setiap kelahiran berkisar antara 50-200 ekor dengan perbandingan jenis kelamin sekitar 1:1. Anak ikan gapi yang lahir dipisah dari induk agar tidak terjadi persaingan dalam mendapatkan makanan. Selain itu, agar induk tersebut mendapatkan makanan yang cukup sehingga kehamilan keduanya dapat menghasilkan anak dengan jumlah yang maksimal.
Anak ikan yang baru lahir belum membutuhkan makanan. Setelah berumur satu hari, anak ikan diberi makan naupli Artemia atau kutu air yang kecil. Pemeliharaan anak ikan gapi sebaiknya di ruangan yang bisa terkena sinar matahari agar warnanya cemerlang. Wadah pemeliharaan anak ikan dapat berupa bak beton atau bak plastik yang cukup luas yang dilengkapi dengan sistem aerasi. Pergantian air dilakukan setiap dua hari sekali sebanyak 20-30% volume wadah pemeliharaan.
Seleksi jenis kelamin dapat dilakukan setelah anak ikan gapi berumur satu bulan dengan cara melihat ciri kelamin sekundernya seperti sirip ekor lebih panjang, warna lebih bagus dan sirip anal yang runcing. Sebagian besar anak ikan betina yang dihasilkan bisa dijual atau dibuang dan sisanya dapat dipelihara lebih lanjut untuk dijadikan calon induk.

3.3.5 Cara Menghasilkan Anak Gapi Semua Jantan
Tehnik yang bisa digunakan untuk menghasilkan semua ikan gapi jantan adalah dengan mengarahkan diferensiasi kelaminnya menggunakan hormon jantan (androgen) seperti 17a-methyltestosteron. Karena ikan gapi ini melahirkan anak dan diferensiasi kelaminnya terjadi pada saat masih didalam perut induknya, maka pemberian hormon yang dilakukan pada saat induk hamil. Dosis hormon yang diberikan adalah 2 mg/l air perendaman dengan lama perendaman 24 jam. Cara pembuatan larutan hormon sama seperti pembuatan larutan hormon pada ikan cupang, yaitu hormon dilarutkan terlebih dahulu dengan alkohol 70% dan selanjutnya dicampurkan dengan air yang akan dipakai merendam. Pada setiap satu liter air yang sudah diberi hormon dapat merendam 3 ekor induk yang sudah hamil, baik pada hamil pertama maupun pada hamil kedua. Perendaman pada saat hamil pertama dilakukan setelah 14 hari dari waktu pemisahan antara induk jantan dan betina, sedangkan perendaman hamil kedua dilakukan setelah 14 hari dari waktu melahirkan pertama. Selama kegiatan perendaman, kedalam air perendaman ikan tetap diberi aerasi.  Jumlah anak yang dihasilkan dari perlakuan tidak berbeda atau sama dengan ikan yang tidak diberi hormon, dan anak yang dihasilkan dapat semua jantan (100%).

3.4. Ikan Kongo Tetra (Micralestes interruptus)
3.4.1 Deskripsi Ikan Kongo Tetra
Ikan kongo tetra termasuk ke dalam famili Characidae dan berasal dari Afrika. Ikan ini merupakan salah satu jenis ikan hias yang mudah berkembang biak. Seperti halnya dengan ikan gapi dan cupang, ikan kongo tetra jantan lebih mahal dibandingkan dengan betinanya, karena ikan jantan lebih menarik dengan adanya sirip punggung yang memanjang menyerupai rumbai-rumbai yang bisa sampai menyentuh sirip ekor. Di bawah cahaya lampu, ikan jantan juga biasanya memancarkan cahaya yang berwarna emas dan turquoise. Ikan ini hidup dengan baik di lingkungan dengan temperatur 25-27oC.



Perbedaan harga antara ikan jantan dan ikan betina tersebut mendorong petani berusaha menghasilkan ikan jantan lebih banyak atau semuanya jantan. Akan tetapi secara konvensional, untuk tujuan tersebut petani harus menambah jumlah induk ikan yang tentunya akan diikuti dengan kenaikan biaya produksi. Tehnologi yang bisa digunakan untuk menghasilkan semua ikan kongo jantan adalah sex reversal dengan menggunakan hormon androgen, 17-methyltestosteron, yang akan di bahas lebih lanjut.

3.4.2 Pemeliharaan Induk
Seperti pada ikan hias lainnya, pemeliharaan calon induk ikan kongo untuk pematangan gonadnya dilakukan dalam akuarium yang terpisah. Pakan yang bagus untuk pematangan gonad adalah chu merah beku atau segar, dengan frekuensi pemberian pakan 3 kali sehari sampai ikan kenyang. Dan untuk menjaga kualitas air, setiap hari dilakukan penyiponan terhadap kotoran ikan dan sisa makanan yang tidak termakan, kemudian air diganti sebanyak 30% dari volume air akuarium.

3.4.3 Pemijahan
Pemijahan ikan kongo tetra sebaiknya dilakukan secara massal dengan perbandingan jenis kelamin ikan jantan dan betina 3:5. induk matang gonad yang ditandai dengan perut gendut, dimasukkaqn kedalam akuarium pemijahan berukuran  cm. Pada umumnya induk jantan selalu siap dikawinkan sehingga pemilihan induk hanya dilihat dari keseragaman besarnya dengan harapan kualitasnya akan sama.
Ke dalam akuarium pemijahan dimasukkan pula 4-5 eceng gondok sebagai substrat pemijahan. Disela-sela akar eceng gondok biasanya banyak telur ikan meskipun sebenarnya telur-telur tersebut tidak menempel sehingga pada saat eceng gondok digoyang goyangkan, telur-telur akan jatuh kedasar akuarium. Telur-telur yang ada didasar akuarium disiphon dengan selang sipon secara hati-hati agar telur tidak rusak, kemudian telur-telur tersebut dipindahkan kedalam akuarium penetasan.
Induk-induk yang berada di akuarium yang memiliki telur tetap dibiarkan dan dipelihara dengan pemberian pakan dan pergantian air seperti biasa. Setelah dilakukan pemanenan telur sebanyak 4-5 kali (untuk pemijahan dengan induk betina sebanyak 20 ekor), induk ikan kongo jantan diganti dengan induk jantan yang baru. Ikan jantan yang sudah digunakan untuk pemijahan tersebut dipelihara dalam akuarium pematangan untuk dimatangkan lagi. Demikian juga halnya dengan induk betina yang sudah memijah ditandai dengan perut menjadi ramping (kempes) diambil dan diganti dengan betina yang baru.

3.4.4 Penetasan Telur dan Pendederan Larva/Benih
Penetasan telur dilakukan pada akuarium yang terpisah dari akuarium pemijahan. Telur yang telah dikumpulkan kedalam akuarium penetasan ditambahkan Methylene Blue 1 mg/l air akuarium untuk mencegah serangan jamur.
Makanan untuk larva mulai diberikan pada saat cadangan makanannya berupa kuning telur mulai habis. Makanan yang diberikan berupa naupli Artemia sampai ikan berumur 2 minggu, kemudian diberi cacing rambut atau kutu air. Pemberian pakan dilakukan 3 kali sehari. Untuki menjaga kualitas air dilakukan penyiponan setiap hari dan pergantian air kurang lebih 30% volume air akuarium penetasan. Air yang dipergunakan adalah air tandon tang telah disiapkan sehari sebelumnya. Setelah ikan berumur satu bulan, kepadatannya dijarangkan agar pertumbuhan ikan tidak terhambat.

3.4.5 Cara Memproduksi Ikan Kongo Tetra Jantan yang Banyak
Untuk menghasilkan ikan jantan yang banyak dari setiap siklus produksi dapat dilakukan dengan cara diferensiasi kelamin dengan menggunakan hormon. Pada ikan kongo tetra telah berhasil dilakukan pengarahan kelamin menjadi jantan dengan menggunakan hormon 17 mehyltestoteron dengan dosis 25 mg/l selama 8 jam melalui perendaman telur pada saat bintik mata yang terjadi sekitar 50 jam setelah pemijahan. Jumlah telur yang direndam sebanyal 1000-2000 butir per liter air berhormon. Selam perendaman, aerasi tetap diberikan. Setelah waktu perendaman selesai. Air berhormon dibuang dan diganti dengan air yang baru air tandon. Cara pemeliharaan ikan selanjutnya seperti pada pemeliharaan ikan normal ( ikan yang tidak diberi perlakuan hormon).

3.5. Ikan Green Tiger (Puntius tetrazona)
Ikan green tiger atau “The most green tiger barb fish” adalah salah satu jenis ikan air tawar yang unik. Keunikan ikan ini dilihat dari pola warna dan pola garisnya. Pola warna yang tampak adalah warna hitam, hijau dan albino. Sedangkan pola garis yang tampak adalah “green tiger” dengan bar di badan berwarna hijau atau hitam yang luasannya besar, dan pola sumatera dengan 4 bar kecil.
Pada keturunan generasi pertama hasil perkawinan antara sumetera dan green tiger didapat pola garis sumatera dan pola garis green tiger, sedangkan pola warna yang tampak adalah hitam, hijau dan albino. Pada generasi kedua dari perkawinan antara green tiger dengan green tiger diperoleh pola warna dan garis yang sama dengan generasi pertama. Perkawinan antar jenis ikan sumatera akan menghasilkan semuanya ikan sumatera.

3.5.1. Deskripsi Ikan Green Tiger
Ikan green tiger dikenal dengan “The most green tiger barb fish” merupakan hasil mutasi dari jenis sumatera. Ikan ini memiliki sisik berwarna hijau dan hitam dengan pola yang khas pada sisi tubuhnya. Ujung sirip punggung dan sirip analnya berwarna merah kehitaman, sedangkan sirip lainnya berwarna kemerahan transparan.

3.5.2. Pemeliharaan Induk
Pemeliharaan induk green tiger dilakukan ditangki fiber atau bak beton. Pemeliharaan induk jantan dan betina dilakukan secara terpisah. Bak beton yang digunakan berukuran  cm dengan ketinggian air 35 cm. Pakan yang diberikan pada pemeliharaan induk ini adalah cacing rambut, atau kutu air dengan frekuensi pemberian dua kali sehari yaitu pada pagi dan sore hari. Sedangkan penggantian air dilakukan 2 hari sekali sebanyak 30% dari volume wadah.

3.5.3 Pemijahan
Pemijahan ikan green tiger dilakukan didalam akuarium berukuran  cm dengan ketinggian air 15 cm yang diaerasi terusa menerus dengan kekuatan sedang. Sebagai spawning ground digunakan eceng gondok yang sekaligus berfungsi sebagi pelindung telur-telur dari pemangsaan induknya setelah pemijahan dan juga merupakan tempat persembunyian induk betina dari kejaran induk jantan setelah pemijahan selesai. Untuk mencegah agar induk tidak memakan telurnya dapat dibuatkan trap/penghalang yang dipasang beberapa senrimeter diatas dasar akuarium. Trap tersebut dapat dibuat dari jaring hapa bekar yang diberi rangka sesuai dengan ukuran akuarium.
Induk jantan dimasukkan keakuarium terlebih dahulu untuk memberi kesempatan bagi induk jantan menguasai lingkungan pemijahan. Setelah pemijahan selesai kedua induk segera diangkat dari akuarium pemijahan.

3.5.4 Penetasan Telur dan Pemeliharaan Larva/Benih
Setelah kedua induk ikan diangkat, telur-telur dibiarkan menetas didalam akuarium pemijahan tersebut. Untuk mencegah serangan jamur, kedalam akuarium penetasan ditambahkan Methylene Blue 1 mg/l air.
Larva ikan baru diberi makan setelah berumur 4 hari berupa nauplii Artemia yang baru menetas, kemudian secara bertahap diberi kutu air dan cacing rambut. Larva ikan yang baru menetas sampai berumur kurang lebih 15 hari tetap dipelihara dalam akuarium pemijahan, selanjutnya ikan dapat didederkan di bak beton atau kolam dan sawah yang sudah dipupuk sehingga tumbuh banyak makanan alami.

3.6. Ikan Head Stander (Chilodus punctatus)
3.6.1. Deskripsi Ikan Headstander
ikan ini dinamakan ikan head tander karena kepalanya selalu kebawah. Ikan headstander termasuk kedalam famili alestidae. Tubuhnya dipenuhi bercak-bercak berwarna coklat. Panjang tubuh mencapai 3.5 cm
Perbedaan morfologi antara jantan dan betina sukar terlihat karena tidak ada beda ciri morfologisnya. Sedikit perbedaan yang ada terletak pada tubuh betina ynag tampak lebih gendut pada saat matang gonad. Ikan ini mulai matang gonad pada umur 4 bulan.

3.6.2 Pemijahan
Pemijahan ikan headstander dilakukan di dalam akuarium berukuran  cm dan diberi aerasi. Pemijahan berlangsung secara massal dan terus-menerus dengan jumlah jantan sebanyak dua ekor dan betina tiga ekor setiap akuarium. Kedalam akuarium pemijahan dimasukkan serabut tali rafia yang diikatkan dengan pemberat dan diletakkkan di dasar akuarium sebagai media peletakan telur. Apabila dalam selang waktu dua minggu tidak ada induk yang memijah, maka induk dipisahkan selama kurang lebih i minggu untuk pematangan gonad.
Pengontrolan telur dilakukan sampai lima kali dalam sehari karena telur tidak dikeluarkan sekaligus. Pengambilan telur dengan cara menyiphonnya. Sisa-sisa telur tersebut dimasukkan kedalam akuarium penetasan.
Penyiponan sisa makanan dan kotoran dilakukan setiap hari dan penggantian air sebanyak 30% dua hari sekali. Makanan untuk induk diberikan berupa cacing rambut, dan chu merah segar atau beku.

3.6.3. Penetasan Telur
Akuarium penetasan yang digunakan berukuran 30x30x20 cm. Sebelum digunakan, akuarium tersebut terlebih dahulu dibersihkan. Air yang digunakan untuk penetasan telur sudah disiapkan dua hari sebelum dipasang. Untuk mencegah serangan jamur, kedalam akuarium penetasan ditambahkan Methylene Blue sebanyak 1 mg/l air. Bila ruangan terlalu terang, wadah penetasan ditutupi dengan plastik hitam untuk mengurangti intensitas cahaya. Inkubasi telur dilakukan selam 4-5 hari.

3.6.4 Pendederan dan Pembesaran
Sehari setelah menetas, larva dipindahkan keakuarium pendederan berukluran cm yang diisi air setinggi 25 cm. Setelah larva berumur 3 hari, diberi pakan verupa naupli Artemia dengan frekuensi pemberian pakan 2-3 kali sehari. Penyiponan sisa-sia makanan dan kotoran dilakukan setiap hari. Pergantian air sebanyak 20-30% dilakukan setelah ikan berumur 10 hari.
Setelah berumur 1 bulan, dilakukan penjarangan ikan dengan kepadatan setiap akuarium sekitar 100 ekor. Diusahakan didalam akuarium ikannya berukuran seragam. Apabila benih sudah mencapai ukuran 1 inchi, makanan diberikan berupa kutu air dan cacing rambut. Pergantian air dilakukan sebanyak 20-30% setiap hari.
Kegiatan pembesaran dilakukan dibak beton atai tangki fiber volume 1 m3. didalam setiap bak diisi ikan sebanyak 500-1000 ekor. Pakan yang diberikan berupa kutu air dan cacing rambut. Pergantian air tetap dilakukan setiap hari sebanyak 20-30%. Biasanya ikan headstander akan di jual setelah berumur 4 bulan.

3.7. Ikan Black Ghost (Apteronotus albifrons)
3.7.1 Deskripsi Ikan Black Ghost
Black ghost mempunyai tubuh yang berwarna biru kearah ungu tua hingga kehitaman dan kadang-kadang terlihat hitam pekat. Ciri fisik lainnya adalah terdapat beberapa goresan atau garis putih pada bagian ekornya dan garis putih dari dahi hingga dagu.
Bentuk tubuh black ghost seperti pipih, di alam panjangnya dapat mencapai 48 cm. Ikan ini memiliki keunikan yaitu ditandai dengan bersatunya sirip dada dan sirip perut. Sirip yang menyatu ini memanjang dari dada hingga pangkal ekor. Pada saat berenang atau ada aliran air, sirip ini berkibar-kibar sehingga memiliki daya tarik tersendiri. Selain itu ikan black ghost mempunyai organ-organ yang mengandung listrik. Diduga organ ini berfungsi sebagai alat komunikasi, mempertahankan diri atau mengetahui letaknya makanan.
Black ghost akan berkembang baik pada suhu 26oC, pH 6.6 , namun masih tumbuh dan berkembang dengan  baik pada pH 6-7.

3.7.2 Pemijahan
Pemijahan ikan black ghost biasanya menggunakan sistem massal dengan perbandingan jantan dan betina 2:3. Wadah yang digunakan dapat berupa akuarium yang berukuran  cm dengan induk sebanyak 5-7 ekor dan kolam beton yang berukuran  m dapat diisi induk 20 ekor.
Untuk membedakan jenis kelamin induknya dapat dilihat secara fisik. Induk jantan dagunya biasanya panjang dan rata (lurus) dan panjangnya panjang, sedangkan induk betina dagunya biasanya pendek, gemuk dan lebih besar jika dibandingkan ikan jantan, sedangkan badannya pendek dan gemuk. Pakan yang baik untuk induk black ghost yakni cuk merah hidup atau beku atau yang paling baik adalah jentik nyamuk. Pemberian pakan dilakukan tiga kali sehari dan pengontrolan kualitas air sebaiknya pada wadah pemijahan diletakkan filter untuk menjaga kebersihan air.
Pemijahan ikan black ghost memerlukan substrat biasanya yang digunakan adalah akar pakis, perlu diperhatikan agar pakis yang digunakan sebaiknya benar-benar bersih dan bebas dari penyakit. Pemijahan dilakukan pada sore hari dengan meletakkan akar pakis diantara dua pemberat misalnya menggunakan kaca atau pecahan keramik. Ikan betina akan meyemburkan telurnya ke dalam substrat, kemudian diikuti oleh jantannya yang menyemprotkan sperma. Pada pagi harinya akar pakis dapat dilihat terdapat telur-telur yang menempel. Setelah bertelur akar pakis dipindahkan kedalam akuarium penetasan yang telah ditambahkan Methylene Blue sebanyak 2 mg/l air.

3.7.3. Pemeliharaan Larva/Benih
Dalam waktu 3-4 hari telur black ghost akan menetas, namun hanya telur yang fertil saja yang menetas, sementara telur steril berwarna putih susu dan tidak akan menetas. Larva black ghost yang baru menetas berwarna putih, dengan bertambahnya umur akan berubah menjadi hitam. Perubahan warna ini juga diikuti oleh menghilangnya lendir dari tubuh black ghost.
Black ghost yang sudah menetas dapat diberi pakan nauplii Artemia kemudian Daphnia atau kutu air, selanjutnya anakan dapat diberikan cacing sutra. Pemeliharaan kualitas air  dijaga agar tetap stabil. Penyiphonan dapat dilakukan dengan mengganti 30% air akuarium. Pemberian termostat juga diperlukan untuk menjaga agar suhunya stabil karena ikan black ghost akan mudah terserang white spot pada suhu yang rendah.

Sumber :
http://taufikbudhipramono.blog.unsoed.ac.id/2011/05/12/teknologi-budidaya-ikan-hias-3/

TEKNOLOGI BUDIDAYA IKAN HIAS


Indonesia merupakan salah satu negara yang beriklim tropis yang memiliki potensi sumberdaya ikan yang besar.   Salah satunya adalah potensi ikan hias baik ikan hias air tawar  maupun laut, sedikitnya 240 jenis ikan hias laut (marine ornamental fish) dan 226 jenis ikan hias air tawar (freshwater ornamental fish).  Beberapa jenis ikan hias air tawar bahkan tergolong spesies asli (indigenous species) dan langka, tidak terdapat di negara lain, misalnya Arwana (Sclerophages formosus), Botia (Botia macracantha) dan Balashark serta Rainbow Irian.   Selain itu, Indonesia juga merupakan surga bagi ikan hias, karena berbagai macam ikan hias yang ada di dunia dapat dengan mudah dipijahkan dan dibesarkan di sini.
Potensi kekayaan ikan hias yang berlimpah dan kondisi alam yang mendukung ini membuka peluang bagi Indonesia untuk meningkatkan ekspor non migas utamanya sebagai pengekspor komoditas ikan hias terbuka lebar.  Hal ini dapat dibuktikan adanya kenaikan baik total produksi maupun nilai yang diperoleh.  Berdasarkan data Biro Pusat Statistik (2002), terlihat kenaikan penyerapan produk ikan hias di pasar internasional pada tahun 2000 yang mencapai 6.639.427 Kg dengan total nilai sebesar Rp.  24.134.143.000,00 dan pada tahun 2001meningkat menjadi 7.524.834 Kg dengan nilai 28.325.625.000,00.
Perkembangan dunia ikan hias Indonesia saat ini semakin berkembang pesat, yang ditandai dengan semakin meningkatnya animo masyarakat terhadap ikan hias. Selain ikan yang sedang trend, banyak juga penggemar ikan yang eksotik dan langka.
Ikan hias adalah jenis ikan yang mempunyai daya tarik tersendiri baik warna, bentuk  maupun tingkah lakunya yang unik.  Disamping itu, ikan hias mempunyai nilai artistik yang tinggi bagi kehidupan manusia.  Ikan hias dapat dinilai dari segi keindahannya yang memberikan rasa puas dan damai dalam jiwa.  Selain itu ikan hias juga berkaitan erat dengan pendidikan, ilmu pengetahuan, olahraga, kesehatan, kesenian dan rekreasi.
Pada awalnya manusia mendapatkan ikan hias dengan cara menangkapnya dari alam.  Tapi penangkapan ikan hias dari alam tidak dapat lagi memberikan jaminan baik dalam hal jumlah dan kontinuitasnya.  Penangkapan ikan hias secara tidak terkendali dari alam dikhawatirkan dapat merusak keseimbangan populasinya di alam.  Untuk menjaga kelestariannya maka pada dewasa ini telah ada larangan untuk menangkap ikan hias tertentu dari alam.  Hal ini sehubungan dengan kelangkaan ikan-ikan tersebut.  Bertolak dari kenyataan inilah, berkembang pemikiran betapa pentingnya usaha budidaya ikan hias sebagai jalan keluarnya. Kegiatan budidaya ikan hias mencakup pembenihan dan pembesaran yang masing-masing memegang peranan penting. Akhir dari kesemua usaha adalah profit atau keuntungan.
Hingga saat ini, budidaya ikan hias masih mengalami kendala karena tidak adanya informasi yang jelas tentang budidaya dari suatu ikan, semua berdasarkan pengalaman trial and error dari petani atau praktisi. Suatu  panduan yang membahas lengkap tentang bagaimana cara budidaya dari suatu ikan hias sangat diperlukan, dengan hal tersebut maka baik mahasiswa, petani atau praktisi dapat melakukan kegiatan budidaya dengan baik.
Di perguruan tinggi telah dilakukan berbagai penelitian tentang pembudidayaan ikan hias yang aplikatif di lapangan, sehingga informasi tersebut dapat langsung diterapkan oleh petani dan praktisi. Untuk kegiatan budidaya ikan hias ini diperlukan suatu panduan  yang informatif mengenai budidaya berbagai macam ikan hias.
Sumber :
http://taufikbudhipramono.blog.unsoed.ac.id/2011/04/29/teknologi-budidaya-ikan-hias/

KARBOHIDRAT UNTUK PAKAN IKAN

Karbohidrat adalah senyawa organik yang terdiri dari unsure karbon, hidrogen, dan oksigen dalam perbandingan yang berbeda-beda. Karbohidrat adalah sumber energi yang murah dan dapat menggantikan protein yang mahal sebagai sumber energi.
Karbohidrat pada manusia dan hewan darat merupakan sumber energi utama sedangkan pada ikan karbohidrat merupakan sumber energi yang disebut dengan Protein Sparring Effect yaitu karbohidrat dapat digunakan sebagai sumber energi pengganti bagi protein, karbohidrat sebagai mitra protein jika tubuh kekurangan protein maka karbohidrat akan dipecah sebagai pengganti energi yang berasal dari protein.
Dengan menggunakan karbohidrat dan lemak sebagai sumber bahan baku maka hal ini dapat mengurangi harga pakan. Pemanfaatan karbohidrat sebagai sumber energy dalam tubuh dapat juga dipengaruhi oleh aktivitas enzim dan hormon. Enzim dan hormon ini penting untuk proses metabolisme karbohidrat dalam tubuh seperti glikolisis, siklus asam trikarboksilat, jalur pentosa fosfat, glukoneogenesis dan glikogenesis.
Selain itu dalam aplikasi pembuatan pakan karbohidrat seperti zat tepung, agar-agar, alga, dan getah dapat juga digunakan sebagai pengikat makanan (binder) untuk meningkatkan kestabilan pakan dalam air pada pakan ikan dan udang.
Kemampuan setiap jenis ikan dalam memanfaatkan karbohidrat berbeda-beda, kebutuhan karbohidrat bagi ikan budi daya berkisar antara 20–40%. Hal ini dikarenakan enzim yang mencerna karbohidrat yaitu amilase pada ikan omnivora dan herbivora aktivitasnya lebih tinggi dibandingkan dengan ikan karnivora, oleh karena itu pada pencernaan karbohidrat pada ikan karnivora lebih rendah dibandingkan dengan ikan herbivora dan omnivora.
Selain itu kemampuan sel memanfaatkan glukosa sebagai bentuk sederhana dari karbohidrat dan sumber energi yang paling cepat diserap di dalam sel pada ikan herbivora dan omnivora lebih besar dibandingkan dengan ikan karnivora. Pengetahuan tentang kebutuhan karbohidrat pada komposisi nutrisi pakan setiap jenis ikan perlu dipelajari agar dapat menyusun kebutuhan nutrisi ikan yang tepat dan murah.
SUMBER :
Gusrina, 2008. Budidaya Ikan Jilid I. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan. PT. Macaan Jaya Cemerlang. Klaten.
http://zonaikan.wordpress.com/2012/05/21/karbohidrat-untuk-pakan-ikan/

Kamis, 20 Desember 2012

AYAT-AYAT AL QUR’AN YANG BERKAITAN DENGAN BIDANG STUDI BUDIDAYA KELAUTAN


Lautan yang Tidak Bercampur Satu Sama Lain (Q.S. Ar Rahman : 19-20)
Salah satu di antara sifat lautan yang baru-baru ini ditemukan adalah berkaitan dengan ayat Al Qur’an sebagai berikut: B
 Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu,antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui masing-masing

Di antara ahli tafsir ada yang berpendapat bahwa la yabghiyan Maksudnya masing-masingnya tidak menghendaki. dengan demikian maksud ayat 19-20 ialah bahwa ada dua laut yang keduanya tercerai karena dibatasi oleh tanah genting, tetapi tanah genting itu tidaklah dikehendaki (tidak diperlukan) Maka pada akhirnya, tanah genting itu dibuang (digali untuk keperluan lalu lintas), Maka bertemulah dua lautan itu. seperti terusan Suez dan terusan Panama.

Terdapat gelombang besar, arus kuat, dan gelombang pasang di Laut Tengah dan Samudra Atlantik. Air Laut Tengah memasuki Samudra Atlantik melalui Selat Jibraltar. Namun suhu, kadar garam, dan kerapatan air laut di kedua tempat ini tidak berubah karena adanya penghalang yang memisahkan keduanya.

Sifat lautan yang saling bertemu, akan tetapi tidak bercampur satu sama lain ini telah ditemukan oleh para ahli kelautan baru-baru ini. Dikarenakan gaya fisika yang dinamakan ”tegangan permukaan”, air dari laut-laut yang bersebelahan tidak menyatu. Akibat adanya perbedaan masa jenis, tegangan permukaan mencegah lautan dari bercampur satu sama lain, seolah terdapat dinding tipis memisahkan mereka. (Davis, Richard A., Jr.1972, Principles of Oceanography, Don Mills, Ontario, Addison-Wesley Publishing, s.92-93.)

Kegelapan dan Gelombang di Dasar Lautan (Q.S. An Nuur : 40)
Pengukuran yang dilakukan dengan teknologi masa kini berhasil mengungkapkan bahwa antara tiga hingga tiga puluh persen sinar matahari dipantulkan oleh permukaan laut. Jadi, hampir semua tujuh warna yang menyusun spektrum spektrum sinar matahari diserap satu demi satu ketika menembus permukaan lautan hingga kedalaman 200 meter, kecuali sinar biru. Di bawah kedalaman seribu meter, tidak dijumpai sinar apa pun. Fakta ilmiah ini telah disebutkan dalam ayat ke-40 surat An-Nuur  sekitar 1400 tahun yang lalu.
“Atau seperti gelap gulita di lautan yang dalam, yang diliputi oleh ombak, yang di atasnya ombak (pula), di atasnya (lagi) awan; gelap gulita yang tindih-bertindih, apabila Dia mengeluarkan tangannya, Tiadalah Dia dapat melihatnya, (dan) Barangsiapa yang tiada diberi cahaya (petunjuk) oleh Allah Tiadalah Dia mempunyai cahaya sedikitpun.

Keadaan umum tentang lautan yang dalam dijelaskan dalam buku berjudul Oceans:
Kegelapan dalam lautan dan samudra yang dapat dijumpai pada kedalaman 200 meter atau lebih. Pada kedalaman ini, hampir tidak dijumpai cahaya. Di bawah kedalaman 1000 meter, tidak terdapat cahaya sama sekali. (Elder, Danny; and John Pernetta, 1991, Oceans, London, Mitchell Beazley Publishers, s.27)

Kini, kita telah mengetahui tentang keadaan umum lautan tersebut, cirri-ciri makhluk hidup yang ada di dalamnya, kadar garamnya, serta jumlah air, luas permukaan dan kedalamannya. Kapal selam dan perangkat khusus yang dikembangkan menggunakan teknologi modern, memungkinkan para ilmuwan untuk mendapatkan informasi ini.
Manusia tak mampu menyelam pada kedalaman di bawah 40 meter tanpa bantuan peralatan khusus. Mereka tak mampu bertahan hidup di bagian samudra yang dalam dan gelap, seperti pada kedalaman 200 meter. Karena alasan inilah, para ilmuwan hanya baru-baru ini saja mampu menemukan informasi sangat rinci tersebut tentang kelautan. Namun, pernyataan “gelap gulita di lautan yang dalam” digunakan dalam surat An Nuur 1400 tahun yang lalu. Ini sudah pasti salah satu keajaiban Al Qur’an, sebab informasi ini dinyatakan di saat belum ada perangkat yang memungkinkan manusia untuk menyelam di kedalaman samudra.
Selain itu, pernyataan di ayat ke-40 surat An Nuur “Atau seperti gelap gulita di lautan yang dalam, yang diliputi oleh ombak, yang diatasnya ombak (pula), di atasnya (lagi) awan…” mengarahkan perhatian kita pada satu keajaiban Al Qur’an yang lain.
Para ilmuwan baru-baru ini menemukan keberadaan gelombang didasar lautan, yang “terjadi pada pertemuan antara lapisan-lapisan air laut yang memiliki kerapatan atau massa jenis yang berbeda.” Gelombang yang dinmakan gelombang internal ini meliputi wilayah perairan di kedalaman lautan dan samudra dikarenakan pada kedalaman ini air laut memiliki massa jenis lebih tinggi disbanding lapisan air di atasnya. Gelombang internal memiliki sifat seperti gelombang permukaan. Gelombang ini dapat pecah, persis sebagaimana gelombang permukaan. Gelombang internal tidak dapat dilihat oleh mata manusia, tetapi keberadaannya dapat dikenali dengan mempelajari suhu atau perubbahan kadar garam di tempat-tempat tertentu. (Gross, M. Grant;1993, Oceanography, a View of Earth, 6. edition, Englewood Ciffs, Prentice-Hall., s. 205)

Pernyatan-pernyataan dalam Al qur’an benar-benar bersesuaian dengan pnjelasan di atas. Tanpa adanya penelitian, seseorang hanya mampu melihat gelombang di permukaan laut. Mustahil seorang mampu mengamati keberadaan gelombang internal di dasar laut. Akan tetapi dalam surat An Nuur, Allah mengarahkan perhatian kita pada jenis gelombang yang terdapat di kiedalaman samudra. Sungguh, fakta yang baru saja diketemukan para ilmuwan ini memperlihatkan sekali lagi bahwa Al Qur’an adalah kalam Allah.

Bencana di Laut (Q.S. Al An’aam : 63)
 Katakanlah: "Siapakah yang dapat menyelamatkan kamu dari bencana di darat dan di laut, yang kamu berdoa kepada-Nya dengan rendah diri dengan suara yang lembut (dengan mengatakan: "Sesungguhnya jika Dia menyelamatkan Kami dari (bencana) ini, tentulah Kami menjadi orang-orang yang bersyukur"".

Berdasarkan ayat di atas, kita ketahui bahwa bencana tidak hanya terjadi di darat, tetapi bencana juga bisa terjadi di laut. Bencana yang terkenal terjadi di laut adalah ”tsunami”. Oleh karena itu, saya hanya akan membahas bencana tsunami yang terjadi di laut karena hal itu (bencana tsunami) ada keterkaitannya dengan bidang studi saya.

Tsunami merupakan gelomabang laut berperiode panjang yang terbentuk akibat adanya energi yang merambat ke lautan akibat gempa bumi, letusan gunung berapi dan runtuhnya lapisan-lapisan kerak bumi yang diakibatkan bencana alam tersebut di samudra atau di dasar laut, peristiwa yang melibatkan pergerakan kerak buni seperti pergeseran lempeng di dasar laut, atau dampak tumbukan meteor. Ketika lantai dasar samudra berpindah tempat samudra berpindah tempat dengan kecepatan tinggi, seluruh beban air laut di atasnya terkena dampaknya.

Penelitian menunjukkan bahwa tsunami ternyata bukan terdiri dari gelombang tunggal, melainkan terdiri atas rangkaian gelombang dengan satu pusat di tengah, seperti sebuah batu yang dilemparkan ke dalam kolam renang. Jarak antara dua gelombang yang berurutan dapat mencapai 500-650 kilometer. Ini berarti tsunami dapat melintasi samudra dalam hitungan jam saja. Tsunami hanya melepaskan energinya ketika mendekati wilayah pantai. Energi yang terbagi merata pada segulungan air raksasa menjadi semakin memadat seiring dengan semakin mengerutnya gulungan air tersebut, dan meningkatnya tinggi gelombang permukaan secara cepat dapat diamati. Gelombang berketinggian kurang dari 60 cm di laut lepas kehilangan kecepatannya sat mendekati perairan dangkal, dan jarak antar gelombangnya pun berkurang. Akan tetapi, gelombang yang saling bertumpang tindih memunculkan tsunami dengan membentuk dinding air. Gelombang raksasa ini, yang biasanya mencapai ketinggian 15 meter tapi jarang melebihi 30 meter, melepaskan kekuatan dahsyat saat menerjang pantai dengan kecepatan tinggi, sehingga menyebabkan keruskan hebat dan menelan banyak korban jiwa.

Sejauh ini tindakan pencegahan yang dilakukan tidak dapat dianggap sebagai jalan keluar sempurna, Dr. Walter C. Dudley mengatakan bahwa Amerika dan Jepang telah mendirikan perangkat pemantau paling mutakhir di Samudra Pasifik, tapi seluruh perangkat ini memiliki tingkat kesalahan lima puluh persen!

Segala sesuatu di bawah kendali Allah. Orang-orang beriman yang memahami kebenaran ini dan yang memiliki keimanan yang tulus kepada Allah, berserah diri kepada Tuhan kita dengan pemahaman bahwa mereka tengah mengikuti takdir mereka. Allah telah mengatur segala sesuatu dengan sempurna, hingga rinciannya yang terkecil, sejak penciptaan bumi hingga hari kiamat. Segala sesuatu dicatat dalam kitab “Lauh Mahfuz”. Segala sesuatu telah terjadi dalam satu waktu dalam pandangan Allah, yang tidak terikat oleh ruang ataupun waktu, dan ruang serta waktu dari setiap peristiwa telah ditetapkan.


Kapal Berlayar dengan Nikmat Allah yakni dengan Bantuan Angin ( Q.S. Luqman : 31 & Q.S. Asy Syuura : 33)
tidakkah kamu memperhatikan bahwa Sesungguhnya kapal itu berlayar di laut dengan nikmat Allah, supaya diperlihatkan-Nya kepadamu sebahagian dari tanda-tanda (kekuasaan)-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi semua orang yang sangat sabar lagi banyak bersyukur.” (Q.S. Luqman:31)
jika Dia menghendaki, Dia akan menenangkan angin, Maka jadilah kapal-kapal itu terhenti di permukaan laut. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaannya) bagi Setiap orang yang banyak bersabar dan banyak bersyukur,” (Q.S. Asy Syurra: 33)

Informasi tentang gerakan air laut sangat diperlukan dalam bidang pelayaran terutama kapal/perahu yang menggunakan layar. Kapal besar sekalipun pada prinsipnya dalam perjalanan pelayarannya tidak mau berbenturan dengan ombak maupun arus sehingga informasi tentang gerakan air laut sangat diperlukan. Dan gerakan air laut ini (ombak dan arus sangat erat kaitannya dengan gerakan angin)

Sirkulasi laut yang dibangkitkan oleh angin (wind driven ocean circulation) adalah sirkulasi laut di permukaan yang dibangkitkan oleh stres angin yang bekerja di permukaan laut. Air permukaan digerakkan oleh angin di lautan; pengaruh angin itu berkurang semakin dalam dari permukaan. Sirkulasi di permukaan membawa massa air laut yang hangat dari daerah tropis menuju daerah kutub. Di daerah kutub, air menjadi lebih dingin pada saat musim dingin sehingga terjadi proses sinking (turunnya massa air dengan densitas yang lebih besar kedalaman). Hal ini terjadi Samudra atlantik Utara dan sepanjang Antartika. Air laut dari kedalaman secara perlahan-lahan akan kembali ke dekat permukaan dan dibawa kembali ke daerah tropis, sehingga terbentuklah sebuah siklus pergerakan massa air yang disebut Sabuk Sirkulasi Laut Global. Semakin efisien siklus yang terjadi, maka akan semakin banyak pula energi panas yang ditransfer dan iklim di bumi akan semakin hangat. Akibat buni yang berotasi, maka aliran massa air (arus) yang terjadi akan dibelokkan ke arah kanan di belahan bumi utara dan ke kiri di belahan bumi selatan.

Ombak merupakan gelombang yang datang dari laut menuju pantai yang dapat menyebabkan perbedaan muka air di daerah pantai terhadap muka air diam. Diantara jenis gelombang menurut gaya pembangkitnya yang paling berpengaruh adalah gelombang yang dibangkitkan oleh angin dan pasang surut. Gelombang yang dibangkitkan oleh tiupan angin disebut gelombang angin.

Besarnya suatu gelombang dan kecepatannya bergantung pada:
1.                  Kecepatan angin yang menyebabkannya
2.                  Lama hembusan angin
3.                  Jarak yang ditempuh angin itu.

Dengan penjelasan di atas jelaslah sudah bahwa segala sesuatu yang diciptakan Allah SWT adalah nikmat yang tiada terkira manfaatnya. Sungguh, Allah adalah Tuhan Yang Maha Kuasa. Sudah seharusnya kita bersyukur dengan nikmat dan kasih sayang yang Allah berikan kepada kita.


Laut dapat Menghasilkan Perhiasan dan Mempunyai Banyak Sumber Daya Alam yang Dapat Kita Gali (Q.S. Faathir: 12)
dan tiada sama (antara) dua laut; yang ini tawar, segar, sedap diminum dan yang lain asin lagi pahit. dan dari masing-masing laut itu kamu dapat memakan daging yang segar dan kamu dapat mengeluarkan perhiasan yang dapat kamu memakainya, dan pada masing-masingnya kamu Lihat kapal-kapal berlayar membelah laut supaya kamu dapat mencari karunia-Nya dan supaya kamu bersyukur.

Dalam ayat Al Qur’an  ini saya hanya akan membahas tentang perhiasan (mutiara) yang dapat kita ambil dari mengolah sumber daya biota laut (”...dan kamu dapat mengeluarkan perhiasan yang dapat kamu memakainya...”) dan menggali bahan tambang di dasar laut (”...kapal-kapal berlayar membelah laut supaya kamu dapat mencari karunia-Nya...”)
Mutiara adalah perhiasan yang sangat potensial sehingga Jepang tetap menjaga rahasia ini sampai akhir tahun 80-an. Dan sebagaimana yang kita tahu, Al Qur’an telah mengungkapkan hal ini sejak 1400 tahun yang lalu.

Di alam, mutiara terbentuk akibat adanya irritant yang masuk ke dalam mantel kerang mutiara. Fenomena adanya irritant ini sering juga ditafsirkan dengan masuknya pasir atau benda padat ke dalam mantel kemudian benda ini akan terbungkus nacre (bagian permukaan yang berkilau dari mutiara atau juga dinding yang berkilau dalam kerang) sehingga jadilah mutiara.

Selain usaha pencarian mutiara dari alam, namun kebanyakan mutiara yang berada di pasaran saat ini adalah hasil rekayasa manusia. Bentuk rekayasa ini dikenal dengan istilah grafting atau seedingatau juga implatation, yaitu dengan menyisipkan inti (nukelus) bersama selembar organ mantel (irisan daging kerang mutiara lain yang dikenal dengan nama ’saibo’) ke dalam kerang mutiara. Organ mantel ini diambil oleh individu kerang mutiara yang lain yang berperan sebagai donor. Pemilihan donor yang baik akan menentukan kualitas mutiara yang dihasilkan terutama dari segi warna, bentuk dan kilau mutiara. Dan kualitas nacre yang dihasilkan menjadi penentu kualitas secara keseluruhan.

Selain mutiara yang mempunyai daya ekonomis tinggi,  perairan laut  juga memiliki sumber daya alam lain khususnya dalam usaha pertambangan. Di dasar laut tersimpan mineral tambang yang dapat menunjang kehidupan sehari-hari manusia misalnya gas dan minyak bumi, batu bara, logam dasar, perak, belerang, mangan, granit, batuan crrystalline schist, nikel dan lain-lain. Tak heran bila kita melihat kapal-kapal besar berlayar di tengah lautan dan selanjutnya menambang sumber daya alam yang terdapat di dasar lautan. Dan al Qur’an telah meramalkan hal ini 1400 tahun lalu ”...kapal-kapal berlayar membelah laut supaya kamu dapat mencari karunia-Nya..” . Sungguh nyata bahwa Al Qur’an adalah kalam ilahi.





Pemanfaatan Perairan Laut dalam Kehidupan (Q.S. Al Baqarah :164)
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.

Pertama saya akan mengomentari sebagian dari ayat tersebut tentang ” ...bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia...”.

Sebagaimana perairan darat, perairan laut juga sangat bermanfaat bagi kehidupan kita. Secara umum perairan laut dapat dimanfaatkan sebagai: sarana transportasi, usaha perikanan, usaha pertambangan, sumber bahan baku obat-obatan dan kosmetika, sumber energi, rekreasi serta pendidikan dan penelitian.

  1. Sarana Transportasi
Pemanfaatan perairan laut sebagai sarana transportasi sudah dikenal sejak zaman nenek moyang dulu. Mereka memanfaatkan sarana transportasi laut untuk kepentingan pindah tempat (mencari tempat tinggal baru), ekonomi dan lain-lain.
  1. Usaha Perikanan
Laut memiliki banyak jenis ikan dalam jumlah yang banyak pula. Oleh karena itu jika potensi ini dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya dapat meningkatkan kualitas gizi serta perbaikan ekonomi.

  1. Usaha Pertambangan
Di dasar laut tersimpan mineral tambang yang berupa gas dan minyak bumi. Oleh karena itu dapat dimanfaatkan sebagai usaha pertambangan.

  1. Sumber Bahan Baku Obat-obatan dan Kosmetika
Berbagai unsur kimia terdapat dalam tubuh biota laut seperti zooplankton, nekton, rumput laut dan lain-lain dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku dalam pembuatan obat dan kosmetika.

  1. Sumber Energi
Perbedaan suhu air laut, gelombang pasang surut dan angin di atas laut mempunyai potensi jika dimanfaatkan sebagai sumber energi.

  1. Rekreasi
Perairan laut rata-rata pemandangannya indah terutama di daerah pantai dan akan lebih menabjubkan lagi apabila menyelam di laut yang cukup dalam dengan beraneka biota laut yang terdapat di dalam laut tersebut , oleh karena itu sangat potensial untuk dimanfaatkan sebagai tempat rekreasi.

  1. Usaha Budi Daya Rumput Laut
Perairan laut terutama di laut dangkal merupakan tempat yang sangat bagus untuk usaha budi daya rumput laut. Selain sebagai sumber bahan makanan dan minuman, unsur kimia yang terdapat di dalam rumput laut dapat  dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan kosmetika dan obat.

  1. Pendidikan dan Penelitian
Bagi para mahasiswa, ilmuwan serta peminat kelautan lainnya, laut merupakan laboratorium yang dapat dijadikan sarana untuk melakukan pendidikan dan penelitian di bidang ilmu kelautan (Oceanografi).
Sebagian ayat diatas (Al Baqarah:164)  yang akan saya komentari lagi adalah manfaat dari ”...pengisaran angin...” .
Sebagaimana telah dijelaskan dalam bahasan sebelumnya, gerakan air laut itu dipengaruhi oleh angin. Dan gerakan air laut yang dipengaruhi oleh angin antara lain dapat dimanfaatkan untuk keperluan pelayaran, perikanan, energi (pembangkit tenaga listrik), pertanian laut, dan pariwisata.

  1. Pelayaran
Informasi tentang gerakan air laut sangat diperlukan dalam bidang pelayaran terutama kapal/perahu yang menggunakan layar. Kapal besar sekalipun pada prinsipnya dalam perjalanan pelayarannya tidak mau berbenturan dengan ombak maupun arus sehingga informasi tentang gerakan air laut ini sangat diperlukan.

  1. Perikanan
Gerakan air laut berpengaruh pada gerakan gerakan plnkton (fitoplankton). Tempat-tempat yang banyak planktonnya biasanya banyak berkumpul ikan. Oleh karena itu, bagi para nelayan, informasi tentang gerakan air laut dapat dimanfaatkan untuk mendeteksi tempat-tempat berkumpulnya berbagai jenis ikan.

  1. Energi (Pembangkit Tenaga Listrik)
Belanda dan Perancis merupakan contoh negara yang telah memanfaatkan gerakan air laut sebagai sumber energi (yaitu sebagai pembangkit tenaga listrik).

  1. Pertanian Laut
Informasi tentang gerakan air laut sangat diperlukan bagi para petani yang bergerak di bidang pertanian laut. Sebagai contoh para petani yang melakukan usaha di bidang pertanian laut (seperti bidi daya rumput laut, budidaya kerang, mutiara dan lain-lain), kalau tidak memperhitungkan gerakan air laut, maka hasil pertaniannya aka hanyut terbawa oleh air laut sehingga mengalami gagal panen.

  1. Pariwisata
Olahraga selancar, dayung, diving, lomba perahu layar dan lain-lain yang banyak memperhitungkan faktor gerakan air laut sangat diminati oleh para wisatawan. Olahraga selancar angin misalnya, memerlukan tempat yang gelombangnya besar.

Biota Laut Sebagai Sumber Makanan (Q.S Al Maa’idah: 96)
 Dihalalkan bagimu binatang buruan laut[442] dan makanan (yang berasal) dari  laut[443] sebagai makanan yang lezat bagimu, dan bagi orang-orang yang dalam perjalanan; dan diharamkan atasmu (menangkap) binatang buruan darat, selama kamu dalam ihram. dan bertakwalah kepada Allah yang kepada-Nyalah kamu akan dikumpulkan.

[442] Maksudnya: binatang buruan laut yang diperoleh dengan jalan usaha seperti mengail, memukat dan sebagainya. Termasuk juga dalam pengertian laut disini Ialah: sungai, danau, kolam dan sebagainya.
[443] Maksudnya: ikan atau binatang laut yang diperoleh dengan mudah, karena telah mati terapung atau terdampar dipantai dan sebagainya.

Sebagaimana perairan darat, perairan laut juga sangat bermanfaat bagi kehidupan kita perairan laut memiliki biota yang sangat kaya dan bernilai ekonomis tinggi. Dan banyak pula sumber makanan yang memiliki nilai gizi tinggi dan rasanya lezat kita dapatkan dari perairan laut. Contohnya: ikan, keong, teripang, udang, rajungan, kerang dan lain-lain.


Suatu Pemisah antara Dua Laut (Q.S. An Naml: 61)
atau siapakah yang telah menjadikan bumi sebagai tempat berdiam, dan yang menjadikan sungai-sungai di celah-celahnya, dan yang menjadikan gunung-gunung untuk (mengkokohkan)nya dan menjadikan suatu pemisah antara dua laut[1103]? Apakah disamping Allah ada Tuhan (yang lain)? bahkan (sebenarnya) kebanyakan dari mereka tidak mengetahui.

[1103] Yang dimaksud dua laut di sini ialah laut yang asin dan sungai yang besar bermuara ke laut. sungai yang tawar itu setelah sampai di muara tidak langsung menjadi asin.

Sungai yang mengalir dan sesampainya di laut tidak langsung menjadi asin. Hal ini berkaitan dengan salinitas(kadar garam) perairan itu sendiri. Suatu perairan kadar garamnya (salinitas) akan bertambah sebesar 0,01 apabila konduktivitas suatu perairan bertambah sebesar 0,01 mS/cm, naiknya temperatur sebesar 0,01 dan kedalaman mencapai 20 meter.

Akibat Buruk dari Perbuatan Manusia (Q.S. Ar Ruum: 41)
telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).

Mangrove
Mangrove adalah suatu tipe ekosistem hutan yang tumbuh di suatu daerah pasang surut yang tergenang pasang dan bebas pada saat air laut surutdan komunitas tumbuhnya mempunyai toleransi tinggi terhadap kadar garam (salinitas) air laut.
  1. Sumber-sumber pengerusakan hutan mangrove
a.1.      Usaha tambak udang
a.2.      Penebangan kayu dan logging
a.3.      Penambangan minyak lepas pantai
a.4.      Pencemaran bibit pantai
a.5.      Tourism
a.6.      Urbanisasi dan perluasan wilayah
a.7.      Pembangunan jalan dan infrastruktur
  1. Akibat rusaknya/hilangnya hutan mangrove
b.1.      Abrasi pantai
b.2       Dapat mengakibatkan intrusi air laut lebih jauh ke daratan
b.3.      Dapat mengakibatkan banjir
b.4.      Perikanan laut menurun
b.5.      Sumber mata pencaharian penduduk sangat berkurang

Padang Lamun
Padang lamun adalah ekosistem pesisir yang ditumbuhi oleh lamun sebagai vegetasi yang dominan. Lamun adalah kelompok tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae) dan berkeping tunggal (monokotil) yang mapu hidup permanen di bawah permukaan air laut. Wilayah lamun sering menjadi tempat berkumpul berbagai flora dan fauna akuatik lain dengan berbagai tujuan dan kepentingan.
Tidak ada satu pun jenis tumbuhan dan hewan di dunia ini yang diciptakan Allah tanpa memiliki fungsi dan peran. Begitu pula padang lamun, di alam berfungsi sebagai penghasil detritus (sampah) dan zat hara yang berguna sebagai makanan bagi makhluk hidup lainnya. Detritus daun lamun yang tua diuraikan oleh sekumpulan hewan dan jasad renik yang hidup di dasar perairan, seperti teripang, kerang, kepiting, dan bakteri. Hasil penguraian ini berupa nutrienyang tercampur atatu terlarut dalam air. Nutrien ini tidak hanya bermanfaat bagi tumbuhan lamun, melainkan juga bermanfaat bagi tumbuhan lamun, melainkan juga bermanfaat untuk pertumbuhan fitoplankton, dan selanjutnya zooplankton, dan juvenil/udang.
Di sisi lain, tanaman lamun mampu mengikat sedimen dan menstabilkan substrat yang lunak. Sebagian hewan memanfaatkan lamun sebagai tempat berlindung, mencari makan, tumbuh besar, dan memijah. Juntaian dedaunan lamun juga berguna menjadi tudung pelindung dari sengatan matahari bagi penghuni ekosistem ini.
Padang lamun memiliki potensi besar untuk dimanfaatkan bagi beberapa kepentingan, misalnya sebagai tempat kegiatan budidaya laut berbagai jenis ikan, kerang-kerangan dan tiram. Karena pemandangannya yang tidak kalah eksotik dibanding terumbu karang, padang lamun bisa dijadikan tempat rekreasi atau pariwisata. Ia juga bisa diolah sebagai sumber pupuk hijau.
Sayangnya, ekosistem ini amat rentan terhadap kemerosotan lingkungan yang diakibatkan kegiatan manusia. Di kawasan pantai, manusia melakukan pemgerukan dan pengurugan demi demi pembangunan pemukiman pantai, industri, saluran navigasi. Ini mengakibatkan rusak total padang lamun. Perusakan habitat di lokasi pembuangan hasil pengerukan akhirnya terjadi. Di samping itu, terdapat dampak sekunder pada perairan laut yaitu meningkatnya kekeruhan air, dan terlapisnya insang hewan air oleh lumpur dan tanah hasil pengerukan. Hewan-hewan air tersiksa dan akhirnya mati.
Ancaman juga datang dari pencemaran limbah industri, terutama logam berat dan senyawa organoklorin. Dua jenis bahan berbahaya ini mengakibatkan terjadinya akumulasi (penumpukan kandungan) logam berat padang lamun melalui proses yang disebut magnifikasi biologis. Persis seperti proses penumpukan kandungan merkuri yang menimpa kerang-kerangan di Teluk Jakarta.
Selain itu, tindakan manusia yang suka membuang sampah sembarangan ke laut mengakibatkan turunnya kandungan oksigen terlarut di kawasan padang lamun, serta dapat menimbulkan eutrofikasi (peningkatan kesuburan fitoplankton). Hal ini bisa memancing meledaknya pertumbuhan perifiton, sejenis organisme yang hidup menempel di oraganisme lain. Perifiton yang banyak menempel membuat daun lamun kesulitan menyerap sinar matahari untuk proses fotosintesisnya. Kajedian serupa terjadi jika pencemaran minyak yang melapisi pemukaan daun lamun.

Terumbu Karang
Terumbu karang merupakan ekosistem yang amat peka dan sensitis sekali. Jangankan dirusak, diambil sebuah saja, maka rusaklah keutuhannya. Ini dikarenakan kehidupan di terumbu karang didasari oleh hubungan saling tergantung antara ribuan makhluk. Rantai makanan adalah salah satu dari bentuk hubungan tersebut. Tidak Cuma itu, proses terciptanya pun tidak mudah. Terumbu karang membutuhkan waktu berjuta tahun hingga dapat tercipta secara utuh dan indah.
Ekosistem terumbu karang sangat kompleks dan produktif dan keanekaragaman biota yang amat tinggi. Variasi bentuk pertumbuhannya di Indonesia sangat kompleks dan luas sehingga bisa ditumbuhi oleh jenis biota lain.
Menurut Wilkinson, ahli terumbu karang dunia, berdasarkan metode line intercept transect, tahun 1992, menyatakan bahwa akan terjadi penurunan 40%-70% terumbu karang dunia pada 10-40 tahun kedepan akibat aktivitas manusia.
Beberapa suber pengerusakan yang dilakukan manusia adalah:
1.      penangkapan ikan dengan racun
2.      penangkapan ikan dengan bom
3.      pengambilan karang
4.      sedimen-penebangan hutan
5.      sedimen-pembangunan kota
6.      over fishing
Kerusakan dan kehancuran terumbu karang ini juga akan mengancam kehidupan manusia beberapa tahun kedepan, lantaran pemulihan kondisi terumbu karang tersebut memerlukan waktu yang sangat lama. Dengan hancurnya brikade pelindung pantai ini bukan tak mungkin kawasan pemukiman yang berada di sepanjang pantai akan ikut tenggelam.

sumber :
http://aisyaquaculture.blogspot.com/2011/10/ayat-ayat-al-quran-yang-berkaitan.html